Dokter Muslim



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Di zaman yang diwarnai dengan kemajuan teknologi ini, banyak sekali penemuan-penemuan baru yang bermacam-macam. Tidak lepas dari itu adalah perkembangan ilmu kesehatan (kedokteran). Selain ilmuwan sekuler, ilmuwan muslim juga mewarnai kemajuan tersebut. Ada perbedaan antara dokter muslim dan dokter sekuler. Yakni apabila dalam dokter sekuler, tidak ada kaidah-kaidah agama yang mengikat mereka, sedangkan dokter muslim memiliki kaidah-kaidah islam yang mengikat mereka serta etika-etika yang harus dilaksanakan. Tentunya etika-etika yang ada pada islam pasti akan memberikan hikmah bagi dokter muslim itu sendiri.
Sehingga perlu diketahui apa saja etika-etika yang mengikat dokter muslim.
1.2  Rumusan Masalah
Dapat disimpulkan bahwa rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah “Apa saja kode etik seorang dokter muslim itu?”
1.3  Tujuan
Tujuan dari penulisan essay ini adalah untuk mengetahui kode etik seorang dokter muslim.












BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kode Etik Kedokteran Muslim
Agama islam adalah agama yang paling sempurna. Di dalamnya sudah mencakup semua urusan umat manusia, baik untuk urusan di dunia maupun urusan di akhirat. Termasuk di dalamnya, islam mempunyai kode etik kedokteran yang harus ditaati oleh dokter muslim.
Thibbun Nawawi merupakan kode etik kedokteran islam yang mengatur hubungan dokter dengan orang sakit dan dokter dengan rekannya, yang mana kode etik tersebut harus dipatuhi oleh setiap dokter muslim.
Berikut  adalah etika-etika tersebut:
1.      Etika Dokter Muslim terhadap Khalik
Seorang Dokter Muslim diharuskan untuk benar-benar menyadari bahwa dirinya hanyalah hamba Allah. Dan mereka harus menyadari betapa tidak berarti diri mereka tanpa ijin Allah SWT. Berikut adalah etika dokter muslim terhadap Alloh SWT:
·         Dokter muslim harus meyakini dirinya sebagai khalifah fungsionaris Allah dalam bidang kesehatan dan kedokteran.
·         Melaksanakan profesinya karena Allah.
·         Hanya melakukan pengobatan, yang bisa menyembuhkan hanyalah Alloh semata.
·         Melaksanakan profesinya dengan sepenuh iman agar ibadahnya tidak sia-sia.
2.      Etika Dokter Muslim terhadap pasien
Hubungan antara dokter dengan pasien adalah hubungan antar manusia dan manusia. Dalam hubungan ini sangat mungkin tercipttanya suatu perbedaan antara pasien dengan dokter, karena masing-masing mempunyai nilai yang berbeda. Masalah semacam ini akan dihadapi oleh dokter yang bekerja di lingkungan dengan suatu sistem yang berbeda dengan kebudayaan profesinya. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, tidak jarang dokter harus berjuang lebih dulu melawan tradisi yang telah tertanam dengan kuat. Dalam hal ini, seorang Dokter Muslim tidak mungkin memaksakan kebudayaan profesi yang selama ini dianutnya.
Sifat-sifat penting lain yang harus dimiliki oleh seorang Dokter Muslim dalam hal penanganan pasien gawat darurat ialah :
·         Adanya belas kasihan dan cinta kasih terhadap sesama manusia, perasaan sosial yang ditunjukkan kepada masyarakat.
·         Seorang dokter muslim dilarang membeda-bedakan antara pasien kaya dan pasien miskin.
·         Sebagian besar waktunya harus dicurahkan kepada pasien,
·         Seorang dokter muslim harus lebih banyak mendengar dan lebih sedikit bicara,
·         Seorang dokter muslim tidak boleh berkecil hati dan harus merasa bangga akan profesinya karena semua agama menghormati profesi dokter.
·         Seorang dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila ia yakin ada orang lain yang bersedia dan mampu untuk memberikannya.

3.      Etika Dokter Muslim terhadap Sesama dokter
Para Dokter di seluruh dunia mempunyai kewajiban yang sama. Mereka adalah teman seperjuangan yang merupakan kesatuan aksi di bawah panji perikemanusiaan untuk memerangi penyakit, yang merupakan salah satu pengganggu keselamatan dan kebahagiaan umat manusia. Penemuan dan pengalaman baru dijadikan milik bersama. Panggilan suci yang menjiwai hidup dan perbuatan telah mempersatukan mereka menempatkan para Dokter pada suatu kedudukan yang terhormat dalam masyarakat. Hal-hal tersebut menimbulkan rasa persaudaraan dan kesediaan tolong-menolong yang senantiasa perlu dipertahankan dan dikembangkan.
Berikut adalah etika seorang dokter terhadap rekan sesama dokter, yaitu :
·         Dokter yang baru menetap di suatu tempat, wajib mengunjungi teman sejawatnya yang telah berada di situ. Jika di kota yang terdapat banyak praktik dokter, cukup dengan memberitahukan tentang pembukaan praktiknya kepada teman sejawat yang berdekatan.
·         Setiap Dokter menjadi anggota IDI setia dan aktif. Dengan menghadiri pertemuan-pertemuan yang diadakan.
·         Setiap Dokter mengunjungi pertemuan klinik bila ada kesempatan. Sehingga dapat dengan mudah mengikuti perkembangan ilmu teknologi kedokteran.
Sifat-sifat penting lain yang harus dimiliki oleh seorang Dokter Muslim ialah :
·         Adanya belas kasihan dan cinta kasih terhadap sesama manusia, perasaan sosial yang ditunjukkan kepada masyarakat.
·         Harus berbudi luhur, dapat dipercaya oleh pasien, dan memupuk keyakinan profesional.
·         Seorang dokter harus dapat dengan tenang melakukan pekerjaannya dan harus mempunyai kepercayaan kepada diri sendiri.
·         Bersikap mandiri dan orisinal karena pengetahuan yang diwarisi secara turun temurun dari buku-buku masih jauh memadai.
·         Ia harus mempunyai kepribadian yang kuat, sehingga dapat melakukan pekerjaanya di dalam keadaan yang serba sulit. Dan tentunya tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan agama.
·         Seorang dokter muslim dilarang membeda-bedakan antara pasien kaya dan pasien miskin.
·         Seorang dokter harus hidup seimbang, tidak berlebih-lebihan, tidak membuang waktu serta energi dengan menikmati kesenangan dan kenikmatan.
·         Sebagian besar waktunya harus dicurahkan kepada pasien,
·         Seorang dokter muslim harus lebih banyak mendengar dan lebih sedikit bicara.
·         Seorang dokter muslim tidak boleh berkecil hati dan harus merasa bangga akan profesinya karena semua agama menghormati profesi dokter.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
            Jadi, seorang dokter muslim dengan dokter sekuler memiliki perbedaan di mana dokter muslim lebih memiliki etika-etika yang lebih baik, yang akan menjaga kemaslahatan umat.


























DAFTAR RUJUKAN
Novya, Ayu.2011.”Etika Dokter dalam Islam”. Diakses pada tanggal 1 September 2012 di http://aiunouphti.student.umm.ac.id/2011/07/06/etika-dokter-dalam-islam/

Read more


KOSAKATA BAHASA JEPANG


TUGAS BAHASA JEPANG

(FARUQ YUFARRIQU MUFAZA)
XII IPA 1

Bahasa Indonesia
Bahasa Romaji
Bahasa Jepang
buah-buahan
kudamono
果物
Jeruk
kankitsurui
かんきつ類
Anggur
Budou
ふどう
Apel
Ringo
りんご
apricot, aberikos
Anzu
アンズ
Ara
Ichijiku
イチジク
buah zaitun
Oriibu
オリーブ
Ceri
sakuranbou
サクランボウ
Durian
Dorian
ドリアン
Frambus
Suguri
スグリ
jambu klutuk, jambu batu
Guaba
グアバ
kacang-kacangan
kinomi, nattsu
木ノ実, ナッツ
Kiwi
Kiui
キウイ
Kurma
natsumeyashi no mi
ナツメヤシの実
Manga
mangoo
マンゴー
Nanas
painappurru
パイナップル
Papaya
papaiya
パパイヤ
Persik
Momo
モモ
Pir
seiyounashi
セイヨウナシ
Pisang
banana
ハナナ
Plam
puramu
プラム
Rasberi
kiichigo
キイチゴ
stroberi, arbei
Ichigo
イチゴ
Tomat
Tomato
トマト


Read more

Sesuatu yang indah belum tentu baik, tapi sesuatu yang baik pasti indah

yang buat Faruq tapi... Powered by Blogger.
Update search^-^


Gambar
Lingkungan sekitar
Model Hape

Recent Posts

About Me

My photo
Kandangan Kediri
Dalam Hidupku,,, hanya antara aliran takdir dan ikhtiyar...

Renungkan :)

 

My Friend

Popular Posts

Powered By Blogger
Web hosting for webmasters
[HTML] [/HTML]