ETIKA DOKTER
MUSLIM
Disusun Oleh:
FARUQ YUFARRIQU
MUFAZA
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Di
zaman yang diwarnai dengan kemajuan teknologi ini, banyak sekali
penemuan-penemuan baru yang bermacam-macam. Tidak lepas dari itu adalah
perkembangan ilmu kesehatan (kedokteran). Selain ilmuwan sekuler, ilmuwan
muslim juga mewarnai kemajuan tersebut. Ada perbedaan antara dokter muslim dan
dokter sekuler. Yakni apabila dalam dokter sekuler, tidak ada kaidah-kaidah
agama yang mengikat mereka, sedangkan dokter muslim memiliki kaidah-kaidah
islam yang mengikat mereka serta etika-etika yang harus dilaksanakan. Tentunya
etika-etika yang ada pada islam pasti akan memberikan hikmah bagi dokter muslim
itu sendiri.
Sehingga
perlu diketahui apa saja etika-etika yang mengikat dokter muslim.
1.2 Rumusan
Masalah
Dapat
disimpulkan bahwa rumusan masalah dari latar belakang di atas adalah “Apa saja
kode etik seorang dokter muslim itu?”
1.3 Tujuan
Tujuan
dari penulisan essay ini adalah untuk mengetahui kode etik seorang dokter
muslim.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Kode Etik Kedokteran Muslim
Agama islam adalah agama yang paling sempurna. Di dalamnya
sudah mencakup semua urusan umat manusia, baik untuk urusan di dunia maupun
urusan di akhirat. Termasuk di dalamnya, islam mempunyai kode etik kedokteran
yang harus ditaati oleh dokter muslim.
Thibbun Nawawi merupakan kode etik kedokteran islam yang
mengatur hubungan dokter dengan orang sakit dan dokter dengan rekannya, yang
mana kode etik tersebut harus dipatuhi oleh setiap dokter muslim.
Berikut adalah
etika-etika tersebut:
1. Etika
Dokter Muslim terhadap Khalik
Seorang
Dokter Muslim diharuskan untuk benar-benar menyadari bahwa dirinya hanyalah
hamba Allah. Dan mereka harus menyadari betapa tidak berarti diri mereka tanpa
ijin Allah SWT. Berikut adalah etika dokter muslim terhadap Alloh SWT:
·
Dokter muslim harus
meyakini dirinya sebagai khalifah fungsionaris Allah dalam bidang kesehatan dan
kedokteran.
·
Melaksanakan
profesinya karena Allah.
·
Hanya melakukan
pengobatan, yang bisa menyembuhkan hanyalah Alloh semata.
·
Melaksanakan
profesinya dengan sepenuh iman agar ibadahnya tidak sia-sia.
2. Etika
Dokter Muslim terhadap pasien
Hubungan
antara dokter dengan pasien adalah hubungan antar manusia dan manusia. Dalam
hubungan ini sangat mungkin tercipttanya suatu perbedaan antara pasien dengan
dokter, karena masing-masing mempunyai nilai yang berbeda. Masalah semacam ini
akan dihadapi oleh dokter yang bekerja di lingkungan dengan suatu sistem yang
berbeda dengan kebudayaan profesinya. Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik,
tidak jarang dokter harus berjuang lebih dulu melawan tradisi yang telah
tertanam dengan kuat. Dalam hal ini, seorang Dokter Muslim tidak mungkin
memaksakan kebudayaan profesi yang selama ini dianutnya.
Sifat-sifat
penting lain yang harus dimiliki oleh seorang Dokter Muslim dalam hal
penanganan pasien gawat darurat ialah :
·
Adanya belas kasihan
dan cinta kasih terhadap sesama manusia, perasaan sosial yang ditunjukkan
kepada masyarakat.
·
Seorang dokter muslim
dilarang membeda-bedakan antara pasien kaya dan pasien miskin.
·
Sebagian besar
waktunya harus dicurahkan kepada pasien,
·
Seorang dokter muslim
harus lebih banyak mendengar dan lebih sedikit bicara,
·
Seorang dokter muslim
tidak boleh berkecil hati dan harus merasa bangga akan profesinya karena semua
agama menghormati profesi dokter.
·
Seorang dokter wajib
melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan, kecuali bila
ia yakin ada orang lain yang bersedia dan mampu untuk memberikannya.
3. Etika
Dokter Muslim terhadap Sesama dokter
Para
Dokter di seluruh dunia mempunyai kewajiban yang sama. Mereka adalah teman seperjuangan
yang merupakan kesatuan aksi di bawah panji perikemanusiaan untuk memerangi
penyakit, yang merupakan salah satu pengganggu keselamatan dan kebahagiaan umat
manusia. Penemuan dan pengalaman baru dijadikan milik bersama. Panggilan suci
yang menjiwai hidup dan perbuatan telah mempersatukan mereka menempatkan para
Dokter pada suatu kedudukan yang terhormat dalam masyarakat. Hal-hal tersebut
menimbulkan rasa persaudaraan dan kesediaan tolong-menolong yang senantiasa
perlu dipertahankan dan dikembangkan.
Berikut
adalah etika seorang dokter terhadap rekan sesama dokter, yaitu :
·
Dokter yang baru
menetap di suatu tempat, wajib mengunjungi teman sejawatnya yang telah berada
di situ. Jika di kota yang terdapat banyak praktik dokter, cukup dengan
memberitahukan tentang pembukaan praktiknya kepada teman sejawat yang berdekatan.
·
Setiap Dokter menjadi
anggota IDI setia dan aktif. Dengan menghadiri pertemuan-pertemuan yang
diadakan.
·
Setiap Dokter
mengunjungi pertemuan klinik bila ada kesempatan. Sehingga dapat dengan mudah
mengikuti perkembangan ilmu teknologi kedokteran.
Sifat-sifat
penting lain yang harus dimiliki oleh seorang Dokter Muslim ialah :
·
Adanya belas kasihan
dan cinta kasih terhadap sesama manusia, perasaan sosial yang ditunjukkan
kepada masyarakat.
·
Harus berbudi luhur,
dapat dipercaya oleh pasien, dan memupuk keyakinan profesional.
·
Seorang dokter harus
dapat dengan tenang melakukan pekerjaannya dan harus mempunyai kepercayaan
kepada diri sendiri.
·
Bersikap mandiri dan
orisinal karena pengetahuan yang diwarisi secara turun temurun dari buku-buku
masih jauh memadai.
·
Ia harus mempunyai
kepribadian yang kuat, sehingga dapat melakukan pekerjaanya di dalam keadaan
yang serba sulit. Dan tentunya tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan agama.
·
Seorang dokter muslim
dilarang membeda-bedakan antara pasien kaya dan pasien miskin.
·
Seorang dokter harus
hidup seimbang, tidak berlebih-lebihan, tidak membuang waktu serta energi
dengan menikmati kesenangan dan kenikmatan.
·
Sebagian besar
waktunya harus dicurahkan kepada pasien,
·
Seorang dokter muslim
harus lebih banyak mendengar dan lebih sedikit bicara.
·
Seorang dokter muslim
tidak boleh berkecil hati dan harus merasa bangga akan profesinya karena semua
agama menghormati profesi dokter.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Jadi, seorang dokter muslim dengan
dokter sekuler memiliki perbedaan di mana dokter muslim lebih memiliki
etika-etika yang lebih baik, yang akan menjaga kemaslahatan umat.
DAFTAR
RUJUKAN
Novya, Ayu.2011.”Etika
Dokter dalam Islam”. Diakses pada tanggal 1 September 2012 di http://aiunouphti.student.umm.ac.id/2011/07/06/etika-dokter-dalam-islam/
Wednesday, 10 April 2013
//
Labels:
dokter muslim,
etika dokter muslimj,
kajian dokter muslim,
profil dokter muslim
//
0
comments
//
0 comments to "Etika Dokter Muslim"
Sesuatu yang indah belum tentu baik, tapi sesuatu yang baik pasti indah
yang buat Faruq tapi... Powered by Blogger.
*TUGAS PRAKTIK*
About Me

- Dek_Riko
- Kandangan Kediri
- Dalam Hidupku,,, hanya antara aliran takdir dan ikhtiyar...
Renungkan :)
My Friend
Popular Posts
-
PERCOBAAN LOKALISASI TAKTIL Tujuan Percobaan : Untuk mengetahui sensitifitas taktil pada anggota tubuh. Dasar Teori : proses y...
-
SIKAP DAN KESEIMBANGAN A. TUJUAN Intruksional Umum - Memahami peran mata dalam pengaturan sikap dan kesei...
-
Fisiologi Gastrointestinal TINJAUAN PUSTAKA “Usus halus terletak di dalam rongga abdomen terbentang dari lambung ke duodenum,...
-
DISKRIMINASI TAKTIL (Ambang Mmebedakan 2 Titik Rangsang Taktil) Tujuan : Untuk mengetahui diskriminasi taktil di berbagai bagian...
-
MEKANISME KONTRAKSI USUS “Nama lain dari kontraksi pada sistem pencernaan adalah motilitas usus. Motilitas adalah kontraksi otot yang menc...
-
Anda bisa menampilkan kotak pesan peringatan untuk memberikan pengumuman, memberikan informasi, atau memperingati pembaca sebelum me...
-
Universitas isam negeri syarif hidayatullah Jakarta merupakan universitas islam tertua di Indonesia yang berpusat di Jakarta selatan te...
-
UJI MILLON Tujuan : Membuktikan jaringan saraf memiliki asam amino yang mengandung inti benzene Dasar teori : ...
-
ISTILAH-ISTILAH DALAM ORGANISASI NAHDLATUL ULAMA 2.1 Fikrah Nahdliyah Yang dimaksud Fikrah Nahdliyah adalah kerangka berpikir yang dida...
-
LOSS HEARING 1.1 definisi dan klasifikasi Ketulian (hearing loss) merupakan sebuah masalah umum yang disebabkan oleh suara, penuaan, penya...

Post a Comment