Profil Sejarah FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta



Universitas isam negeri syarif hidayatullah Jakarta merupakan universitas islam tertua di Indonesia yang berpusat di Jakarta selatan tepatnya kota tanggerang selatan.penguasaan ilmu pengetahuan yang menintegrasikan kepada ilmu-ilmu islam merupakan misi yang dipegang oleh pendiri,tokoh,maha guru,pengajar serta ciktivtas akademik.
Universitas islam negri Jakarta memiliki kisah dan berbagai pengalaman dalam sejarah pendiriannya.sejarah berdirinya universitas islam negeri syarif hidayatullah Jakarta dapat kita bagi menjadi tiga periode yaitu: periode perintisan, periode fakultas IAIN al-Jami’ah, periode IAIN Syarif Hidayatullah, dan periode UIN Syarif Hidayatullah.
Kenapa dinamakan periode perintisan? Ya, karena disinilah awal mula kisah berdirinya sebuah universitas islam negeri syarif hidayatullah. Dilihat dari pembagian sejarahnya saja, sudah bisa disimpulkan bahwa universitas negeri syarif hidayatullah Jakarta sebagai perguruan tinggi islam negeri tertua diindonesia. Sejarah pendirian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan mata rantai sejarah perkembangan perguruan tinggi Islam Indonesia dalam menjawab kebutuhan pendidikan tinggi Islam modern yang dimulai jauh sebelum Indonesia merdeka.
Pada masa periode perintis ini, para tokoh perintis berupaya membangun pendidikan tinggi islam lima tahun sebelum proklamasi kemerdekaan, Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) di Padang mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI hanya berjalan selama dua tahun (1940-1942) karena pendudukan Jepang.
Pada 8 Juli 1945, bertepatan dengan 27 Rajab 1364, yayasan tersebut mendirikan Sekolah Tinggi Islam (STI). STI berkedudukan di Jakarta dan dipimpin oleh Abdul Kahar Mudzakkir.cukup jangkau waktu yang lama hingga bisa berdirinya universitas islam negeri syarif hidayatullah Jakarta. Beberapa tokoh Muslim lain ikut berjasa dalam proses pendirian dan pengembangan STI. Mereka antara lain Drs. Muhammad Hatta, KH. Kahar Mudzakkir, KH. Wahid Hasyim, KH. Mas Mansur, KH. Fathurrahman Kafrawi, dan Farid Ma’ruf.
Tokoh-tokoh pendiri STI merupakan tokoh pendidikan islam yang sangat berjasa diindonesia dalam memenuhi kbutuhan pendidikan islam bermutu nasional. Pada 1946 STI dipindahkan ke Yogyakarta mengikuti kepindahan Ibukota Negara dari Jakarta ke Yogyakarta. Sejalan dengan perkembangan STI yang semakin besar, pada 22 Maret 1948 nama STI diubah menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) dengan penambahan fakultas-fakulta baru. Sampai dengan 1948, UII memiliki empat fakultas, yaitu (1) Fakultas Agama, (2) Fakultas Hukum, (3) Fakultas Ekonomi, dan (4) Fakultas Pendidikan.
Kebutuhan akan tenaga fungsional di Departemen Agama menjadi latar belakang penting berdirinya perguruan tinggi agama Islam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Fakultas Agama UII dipisahkan dan ditransformasikan menjadi Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) dan sesuai dengan namanya bersastus negeri. Perubahan ini didasarkan kepada Peraturan Pemerintah (PP) No. 34 tahun 1950.
Periode selanjutnya dalam sejarah berdirinya universitas islam negeri Jakarta adalah periode ADIA(Akademi Dinas Ilmu Agama). Kebutuhan tenaga fungsional bidang guru agama Islam yang sesuai dengan tuntutan modernitas pada dekade 1950-an mendorong Departemen Agama mendirikan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) di Jakarta. ADIA didirikan pada 1 Juni 1957 dengan tujuan mendidik dan mempersiapkan pegawai negeri guna mendapatkan ijazah pendidikan akademi dan semi akademi sehingga menjadi guru agama, baik untuk sekolah umum, sekolah kejuruan, maupun sekolah agama.
ADIA memiliki tiga jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan Agama, Jurusan Bahasa Arab, dan Jurusan Da’wah wal Irsyad yang juga dikenal dengan Jurusan Khusus Imam Tentara.Terdapat dua ciri utama ADI. Pertama, sesuai dengan mandatnya sebagai akademi dinas, mahasiswa yang mengikuti kuliah di ADIA terbatas pada mahasiswa tugas belajar. Mereka diselekasi dari pegawai atau guru agama di lingkungan Departemen Agama yang berasal dari wakil-wakil daerah di seluruh Indonesia. Kedua, sesuai dengan mandatnya untuk mempersiapkan guru agama modern, tanggung jawab pengelolaan dan penyediaan anggaran ADIA berasal dari Jawatan Pendidikan Agama (Japenda) Departemen Agama yang pada waktu itu memiliki tugas mengelola madrasah dan mempersiapkan guru agama Islam modern di sekolah umum.
Dalam satu dekade, PTAIN memperlihatkan perkembangan menggembirakan. Jumlah mahasiswa PTAIN semakin banyak dengan area of studies yang semakin luas. Mahasiswa PTAIN tidak hanya datang dari berbagai wilayah Indonesia, tetapi juga datang dari negara tetangga seperti Malaysia.
 Meningkatnya jumlah mahasiswa dan meluasnya area of studies menuntut perluasan dan penambahan, baik dari segi kapasitas kelembagaan, fakultas dan jurusan maupun komposisi mata kuliah. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, ADIA di Jakarta dan PTAIN di Yogyakarta diintegrasikan menjadi satu lembaga pendidikan tinggi agama Islam negeri. Integrasi terlaksana dengan keluarnya Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 11 Tahun 1960 tertanggal 24 Agustus 1960 bertepatan dengan 2 Rabi’ul Awal 1380 Hijriyah. Peraturan Presiden RI tersebut sekaligus mengubah dan menetapkan perubahan nama dari PTAIN menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) al-Jami’ah al-Islamiyah al-Hukumiyah. IAIN diresmikan Menteri Agama di Gedung Kepatihan Yogyakarta.
Periode yang keempat adalah periode IAIN dengan mandat yang lebih luas dalam arti untuk pengembang konsep sebuah institute menjadi sebuah uiversitas.IAIN tidak hanya menjadi "Jendela Islam di Indonesia”, tetapi juga sebaga simbol bagi kemajuan pembangunan nasional, khususnya di bidang pembangunan sosial-keagamaan.
Sebagai upaya untuk mengintegrasikan ilmu umum dan ilmu agama, lembaga ini mulai mengembangkan diri dengan konsep IAIN dengan mandat yang lebih luas (IAIN with Wider Mandate) menuju terbentuknya Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Langkah konversi ini mulai diintensifkan pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA dengan dibukanya jurusan Psikologi dan Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah, serta Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam pada Fakultas Syari’ah pada tahun akademik 1998/1999.
Langkah perubahan bentuk IAIN menjadi UIN mendapat rekomendasi pemerintah dengan ditandatanganinya Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 4/U/KB/2001 dan Menteri Agama RI Nomor 500/2001 tanggal 21 Nopember 2001. Rekomendasi ini merupakan dasar bagi keluarnya Keputusan Presiden Nomor 031 tanggal 20 Mei Tahun 2002 tentang Perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dengan keluarnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 20 Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, Hamzah Haz, pada 8 Juni 2002 bersamaan dengan upacara Dies Natalis ke-45 dan Lustrum ke-9 serta pemancangan tiang pertama pembangunan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana Islamic Development Bank (IDB).
 Satu langkah lagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menambah fakultas yaitu Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (Program Studi Kesehatan Masyarakat) sesuai surat keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 1338/ D/T/2004 Tahun 2004 tanggal 12 April 2004 tentang ijin Penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Masyarakat (S1) pada Universitas Islam Negeri dan Keputusan Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam tentang izin penyelenggaraan Program Studi Kesehatan Masyarakat Program Sarjana (S1) pada Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor Dj.II/37/2004 tanggal 19 Mei 2004.
Sebagai bentuk reintegrasi ilmu, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tahun akademik 2002/2003 menetapkan nama-nama fakultas sebagai berikut:
1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
2. Fakultas Adab dan Humaniora
3. Fakultas Ushuluddin
4. Fakultas Syari’ah dan Hukum
5. Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
6. Fakultas Dirasat Islamiyah
7. Fakultas Psikologi
8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis
9. Fakultas Sains dan Teknologi
10. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
11. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
12. Sekolah Pascasarjana        (sumber:http://www.uinjkt.ac.id/index.php/tentang-uin.html#)
Hingga tahun 2008 wisuda ke-85 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah menghasilkan alumni lebih dari 50.000 orang, baik lulusan Sarjana Strata Satu (S1) maupun  Sarjana Magister (S2) dan Sarjana Doktor (S3).ini merupakan bentuk pengembangan yang sangat pesat di bidang ilmu islam di Indonesia.
Berdirinya universitas syarif hidayatullah sesuai dengan keluarnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 20 Mei 2002 IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maka pengembangan fakultas beserta jurusan menjadi focus utama. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, terutama yang sesuai dengan tuntutan masyarakat, universitas islam negeri syarif hidayatullah Jakarta membuka jurussan dan program studi baru untuk mendukung pengembangan Universitas islam negeri syarif hidayatullah Jakarta dalam mengintegrasikan aspek keilmuan,keislaman,dan keindonesiaan.
Sidang senat universitas islam negeri syarif hidayatullah Jakarta pada tanggal 30 desember 2002 mempertimbangkan pentingnya pembukaan program studi baru dalam bidang Kedokteran dan Kesehatan. Forum tersebut merekomendasikan pendirian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Keputusan ini membuktikan bahwa semangat aktivitas dalam mengembangkan dan menjadi perintis kemajuan pendidikan islam tidak pernah luntur.
Pendirian FKIK disamping dari segala hal yang tersebut diatas, juga untuk menampung para lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren yang berada dalam rural area yang selalu termarginalisasikan karena kalah bersaing, baik secara ekonomi maupun prestasi, untuk memasuki program studi umum pada Universitas Negeri/Perguruan Tinggi Negeri.
Sehingga keputusan senat tersebut melahirkan penyusunan proposal empat Program Studi yang bernaung di bawah FKIK mulai dirintis, yaitu Program Studi Pendidikan Dokter, Kesehatan Masyarakat, Farmasi, dan Ilmu Keperawatan.
Para perintis yang ikut dalam rencana pembukaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah Prof. Dr. Sularto (Alm), Prof. Dr. Achmad Sofyan, Dr. Utarini, Prof. dr. M.K. Tadjudin, dr. Arlis Sularto, Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA., Prof. Dr. Suwito, MA., Prof. Dr. Abuddin Nata, MA., Prof. Dr. Does Sampoerno, Drs. H. Achmad Gholib, M.A., Drs. H. Abdul Shomad, Prof. Dr. Maskuri Abdillah, MA, dr. Jauhari dan lain-lain. Tim penyusun proposal pendirian FKIK diketuai oleh Prof. dr. M.K. Tadjudin, Sp.And. dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga sekaligus berperan sebagai Fakultas Pembina. (sumber:http://fkik.uinjkt.ac.id/index.php/profile/sejarah-tentang-fkik)
Untuk mendapatkan pengakuan dan izin penyelenggaraan Program Studi yang direncanakan pada FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta diajukan ke Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI melalui Direktur Jenderal Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI.
Dalam perkembangannya, Program Studi Kesehatan Masyarakat lebih dulu memperoleh ijin penyelenggaraan dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI No. 1338/D/T/2004 tanggal 12 April 2004. Sedangkan Program Studi Pendidikan Dokter masih dalam proses dan direncanakan dapat diselenggarakan pada tahun 2005 bersamaan dengan pembukaan Program Studi Farmasi dan Ilmu Keperawatan.
Izin penyelenggaraan Program Studi Farmasi  mendapat respon yang baik yaitu dengan dikeluarkannya rekomendasi izin penyelenggaraan Program Studi Farmasi dari Dirjen. Dikti. Depdiknas. No: 1387/D2.2/2004 tanggal 6 Agustus 2004 dan Surat Keputusan Dirjen Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama No: Dj. II/274/2004 tanggal 8 Agustus 2004.
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan  Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI nomor: 1356/D/T2005 tanggal 10 Mei 2005 dan Keputusan Direktur Jendral Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI Nomor: Dj.II/123/2005 tanggal 17 Mei 2005 Program Studi Ilmu Keperawatan dan Pendidikan Dokter telah memperoleh izin penyelenggaraan.
Sesuai surat rekomendasi dari Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional RI No. 1087/D/T/1088/D/T/K-A1/2010 dan 1089/D/T/K-2/2010 tanggal, 16 Februari 2007 pada tahun akademik 2006/2007 Program Studi Kesehatan Masyarakat, Program Studi Farmasi, Pendidikan Dokter dan program studi Ilmu Keperawatan telah memperoleh perpanjangan izin penyelenggaraan selama 4 tahun (2007 s/d 2010).
Pada tahun akademik 2004/2005 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mulai menerima mahasiswa baru Program Studi Kesehatan Masyarakat dan Farmasi dengan jumlah mahasiswa 74 dan 35 orang. Sedangkan Program Studi Pendidikan Dokter dan Ilmu Keperawatan mulai tahun akademik 2005/2006 menerima mahasiswa baru dengan jumlah mahasiswa 55 dan 50 orang.
Sampai tahun akademik 2010/2011 jumlah mahasiswa FKIK  sebanyak 1209 orang dengan rincian Program Studi Kesehatan Masyarakat sebanyak 466 orang, Program Studi Farmasi sebanyak 355 orang, Program Studi Ilmu Keperawatan sebanyak 322 orang dan Program Studi Pendidikan Dokter sebanyak 357 orang.
Setatus akreditasi program studi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Suarif Hidayatullah Jakarta adalah sesuai SK BAN PT No : 026/BAN-PT/AK-X/S1/XI/2007 tanggal 9 November 2007 status dan hasil akreditasi B, untuk program studi Farmasi SK BAN PT No : 032/BAN-PT/AK-X/S1/I/2008 tanggal 12 Januari 2008 status dan hasil akreditasi C, untuk program studi Pendidikan Dokter SK BAN PT No : 012/BAN-PT/AK-X/S1/VI/2008 tanggal 28 Juni 2008 status dan hasil akreditasi C, untuk program studi Ilmu Keperawatan SK BAN PT No : 001/BAN-PT/AK-XII/S1/III/2009 tanggal 14 Maret 2009 status dan hasil akreditasi C.
Berbagai dukungan untuk mewujudkan Fakultas yang unggul dan kompetitif, FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui pemerintah RI (Departemen Agama) mendapatkan bantuan dari pemerintah Jepang dalam hal ini Japan Bank For International Cooperation (JBIC). Bantuan dimaksud dalam bentuk fellowship yaitu pengembangan dosen untuk melanjutkan studi ke program S2 dan S3 di Jepang serta pembangunan gedung perkuliahan, gedung laboratorium dan peralatannya, gedung asrama mahasiswa (doormitory) dan gedung rumah sakit pendidikan (teaching hospital). Mulai tahun akademik 2010-2011 kegiatan belajar mengajar semua program setudi yang ada di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan sarana dan prasarana gedung baru dijalan Kertamukti pisangan ciputat (Kampus II).
Dalam menampung aspirasi mahasiswa FKIK di lingkungan civitas akademika dan wadah yang menampung kegiatan mahasiswa FKIK baik keilmuan, keorganisasian, keseniaan maupun olahraga, maka dibentuklah suatu badan eksekutif mahasiswa. Badan eksekutif mahasiswa fakultas kedokteran & ilmu kesehatan mrupakan lembaga pemerintahan mahasiswa ditingkat fakultas. Dalam menjalankan roda pemerintahannya, BEM FKIK memiliki komponen kestrukturan sebagai berikut
1.      Badan Pengurus Harian: Merupakan badan yang mengurusi pelaksanan kegiatn harian BEM FKIK yang terdiri dari Ketua,Wakil,Skretaris & Bendahara.
Ketua secara umum bertugas mengatur pelaksanaan kegiatan BEM FKIK
Wakil secara umum bertugas mendampingi dan menggantikan tugas ketua BEM FKIK.
Sekretaris bertugas mengurusi masalah administrasi BEM FKIK secara terpusat.
2.      Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Organisasi (PSDMO), Merupakan departemen yang mengurusi bidang pengembngan kemampuan organisasi pengurus BEMF & memberikn penilaian terhdap kinerja pngurus BEMF.
3.      Departemen Kemahasiswaan (Kemahasiswaan), Merupakan departemen yang bergerak dibidang pengembangan kemampuan kepemimpinan & organisasi serta mengatur alur kaderisasi mahasiswa.
4.      Departemen Kajian Strategis (Kastrat), Merupakan departemen yang bergerak di bidang kajian isu strtegis baik internal maupun ekstrnal mahasiswa & melaksanakan manajemen aksi mhasiswa.
5.      Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), Merupakan departemen yang bergerak di bidang pengembangan kemampuan penelitian mahasiswa dan kreatifitas kewirasusahaan
6.      Departemen Kesenian dan Olahraga (Kesor), Merupakan departemen yang bergerak dibidang pengembangan kemampuan seni dan olahraga mahasiswa .
7.      Departemen Informasi dan Komunikasi (Infokom), Merupakan departemen yang bergerak dibidang pnyeberluasan informasi kepada mahasiswa & mengadakan hubungan komunikasi antar lembaga FKIK.
8.      Departemen Sosial (Depsos), Merupakan departemen yang bergerak dibidang pengembangan jiwa sosial dan kepedulian mahasiswa.
Adapun visi dari BEM FKIK adalah Menjadikan BEM FKIK yang sinergis, progresif dan kontributif. FKIK yang  SINERGIS mengandung arti bahwa BEM FKIK berusaha menciptakan hubungan antar lembaga yang sinergis d lingkungan FKIK, menyiapkan kader-kader BEM FKIK yang mampu bekerjasama sehingga mampu menjadi tauladan bagi mahasiswa ke empat prodi di FKIK, serta mendukung implementasi nilai-nilai interprofesionalisme education. FKIK yang PROGRESIF mengandung arti bahwa BEM FKIK bergerak maju melaksanakan fungsi-fungsi manajemen (planning, organizing, actuating, controling dan evaluation) secara terukur demi terciptanya perubahan ke arah yang lebih baik dari waktu-ke waktu. FKIK yang KONTRIBUTIF mengandung arti bahwa BEM FKIK berusaha menciptakan dan mendorong mahasiswa FKIK untuk berkontribusi mengamalkan tridarma perguruan tinggi.
Adapun misi yang ingin dicapai oleh BEM FKIK adalah Menanamkan perilaku organisasi BEM FKIK UIN yang profesional berlandaskan asas kekeluargaan, Membangun relasi dan jaringan koordinasi antarlembaga di FKIK UIN yang harmonis demi kemajuan bersama, Menampung aspirasi dan meningkatkan fungsi advokasi mahasiswa FKIK UIN demi kesejahteraan bersama, Mengembangkan potensi, minat, dan bakat mahasiswa dalam bidang keilmuan, kesenian dan keolahragaan di lingkungan FKIK UIN, Meningkatkan apresiasi dan produktivitas mahasiswa FKIK UIN dalam berkarya, Memperkuat kepedulian sosial & agama dalam diri mahasiswa FKIK yang terwujud dalam kontribusi nyata di lingkungan intrenal maupun ekstrnal FKIK.
Ketua Bem FKIK tahun sebelumnya yang pernah menjabat adalah Kak Egi yang memegang jabatan untuk dua periode. Sebelum Kak Egi ada kak Hutomo Widi Atmojo dari prodi Farmasi menjabat tahun 2009-2010, dan sebelum Kak Hutomo ada Kak Saiful Bahri dari prodi Kesehatan Masyarakat menjabat tahun 2008-2009, sebelumnya ada Kak Dharif dari prodi Kesehatan Masyarakat menjabat tahun 2006-2007, sebelumnya lagi ada Kak Adi Rohadi dari prodi Kesehatn Masyarakat menjabat dari tahun 2005-2006.
Sejarah berdirinya UIN, FKIK, dan BEM FKIK tida terlepas satu dan lainnya. Hal ini memerlukan proses yang cukup panjang yang memerlukan kerja keras dan tenaga yang tidak sedikit. Semoga UIN, FKIK, BEM FKIK dapat terus maju dan menjadi yang terdepan dalam keilmuan maupun adab keislaman.












Daftar pustaka


Tentang Universitas islam negeri syarif hidayatullah “Sejarah singkat universitas islam negeri  Jakarta”,diakses pada tanggal 25 agustus 2012 dari http://www.uinjkt.ac.id/index.php/tentang-uin.html#

Fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan universitas islam negeri syarif hidayatullah Jakarta “ sejarah fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan”, diakses pada tanggal 25 agustus 2012 dari  http://fkik.uinjkt.ac.id/index.php/profile/sejarah-tentang-fkik


2 comments to "Profil Sejarah FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta"

Post a Comment

Sesuatu yang indah belum tentu baik, tapi sesuatu yang baik pasti indah

yang buat Faruq tapi... Powered by Blogger.
Update search^-^


Gambar
Lingkungan sekitar
Model Hape

Recent Posts

About Me

My photo
Kandangan Kediri
Dalam Hidupku,,, hanya antara aliran takdir dan ikhtiyar...

Renungkan :)

 

My Friend

Popular Posts

Powered By Blogger
Web hosting for webmasters
[HTML] [/HTML]